Kamis, 28 Juli 2011
Ketua? Hm... Ngeri...!
Jumat, 29 Juli 2011
Guys, acara tahunan di PonPes yang gue tempatin sore ini akan diadaqkan lho... emang apaan acaranya? Hm... acaranya adalah "Pergantian Kepengurusan IMT (Imarathu Munadhomatith Tholabah)". Kalo loe masuk SMA, mungkin semacam OSIS lha... Sebuah organisasi kesantrian yang ngurus segala macem masalah anggotanya (adik kelas).
Loe tahu nggak? pasti belum tahu kan... ya iyalah, kan belum dikasih tahu. he3x :) OK, Gue kasih tahu lha. IMT itu diurus oleh para punggawa kelas 2. Lha... inilah masalahnya. Gue sekarang kelas 2 nich. Jadi, entar sore diangkat jadi pengurus deh. aslinya sih nggak terlalu masalah kalo cuman ngurus IMT. Tapi, denger-denger kabar burung yang bisa ngasih kabar (burung apaan yach?), kalo Gue itu kandidat kuat jadi ketuanya. Waduh... Bingung nich.
Pas denger-denger kalo aku yang mau dijadikan ketua, sumpah, Gue kaget nggak karuan, keringat bercucuran kayak matahari ada di atas Gue, tangan terus gemeteran. Bahkan saat Curhatan ini Gue ketik pun Gue sambil nahan rasa gemetar itu. Bukannya Gue pengecut lho ya. Tapi, Gue belum sanggup aja nerima manah yang super Great itu. Kalo b oleh berdoa, Gue akan berdoa agar posisi Ketua bukan nama Gue yang nempatin. Loe ikutan berdoa dong. Mumpung acaranya belum dimulai. Hm... Pokoknya jadi ketua ngeri deh.!!! Oh NO...
Kamis, 14 Juli 2011
"Hujan Kemarin" Taxi Band
kemarin ku dengar
kau ucap kata cinta
seolah dunia
bagai dimusim semi
*
kau datang padaku
membawa luka lama
ku tak ingin seolah
semua seperti dulu
**
tak ingin lagi rasanya ku bercinta
setelah ku rasa perih
kegagalan ini membuat ku tak berdaya
***
tak dapat lagi rasanya ku tersenyum
setelah kau tinggal pergi
biar ku sendiri tanpa hadirmu kini lagi
kembali ke * ** ***
kembali ke ** *** 2x
hujan kemarin
By:
cakyung as-sidawey
On Kamis, Juli 14, 2011
"Pedih" by Last Child
engkau yang sedang patah hati
menangislah dan jangan ragu ungkapkan
betapa pedih hati yang tersakiti
racun yang membunuhmu secara perlahan
engkau yang saat ini pilu
betapa menanggung beban kepedihan
tumpahkan sakit itu dalam tangismu
yang menusuk relung hati yang paling dalam
* hanya diri sendiri
yang tak mungkin orang lain akan mengerti
engkau yang hatinya terluka
di peluk nestapa tersapu derita
seiring saat keringnya air mata
tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya
repeat *
reff:
di sini ku temani kau dalam tangismu
bila air mata dapat cairkan hati
kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
agar ku lihat senyum di tidurmu malam nanti
anggaplah semua ini satu langkah dewasakan diri
dan tak terpungkiri juga bagimu
repeat *, reff
engkau yang sedang patah hati
By:
cakyung as-sidawey
On Kamis, Juli 14, 2011
Langganan:
Postingan (Atom)